Sulawesi Tenggara – Kabar baik untuk masyarakat Sulawesi Tenggara. Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) resmi membuka lelang frekuensi 1,4 GHz yang akan digunakan untuk layanan internet tetap (Fixed Wireless Access/FWA) dengan kecepatan hingga 100 Mbps.
Langkah ini menjadi bagian dari program nasional percepatan transformasi digital dan pemerataan akses internet cepat di seluruh Indonesia, termasuk di Sulawesi Tenggara.
Sulawesi Tenggara Jadi Prioritas
Dalam pembagian wilayah seleksi, Komdigi membagi Indonesia ke dalam tiga regional. Sulawesi Tenggara masuk dalam Regional 3, Zona 11, bersama Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
Artinya, Sultra termasuk wilayah yang menjadi prioritas pengembangan infrastruktur digital berbasis FWA.
Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni Supriyanto, menegaskan bahwa seleksi frekuensi 1,4 GHz bukan hanya untuk memperluas kapasitas jaringan, tetapi juga untuk menghadirkan lebih banyak pilihan internet cepat dengan harga yang terjangkau.
“Seleksi pita frekuensi radio 1,4 GHz akan memperluas kapasitas, memperkuat cakupan layanan, sekaligus membuka akses internet yang lebih terjangkau bagi masyarakat,” ujarnya.
Siapa Saja Pesertanya?
Terdapat tujuh perusahaan provider telekomunikasi besar yang ikut serta dalam lelang frekuensi ini, yaitu:
- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk – induk Telkomsel
- PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel)
- PT Indosat Tbk – operator IM3, Tri, dan Indosat HiFi
- PT XL Smart Telecom Sejahtera (XL Axiata & Axis)
- PT Telemedia Komunikasi Pratama – anak usaha Surge
- PT Eka Mas Republik – penyedia MyRepublic
- PT Netciti Persada – penyedia internet kawasan perumahan
Kehadiran para pemain besar nasional bersama penyedia layanan kawasan perumahan memberi sinyal persaingan sehat. Bagi masyarakat Sultra, ini berarti pilihan layanan internet berkecepatan tinggi akan semakin banyak.
Regional I
Zona | Wilayah |
---|---|
4 | Banten, DKI Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi |
5 | Jawa Barat (kecuali Bogor, Depok, Bekasi) |
6 | Jawa Tengah, DIY Yogyakarta |
7 | Jawa Timur |
9 | Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Barat Daya |
10 | Maluku & Maluku Utara |
Regional II
Zona | Wilayah |
---|---|
1 | Aceh, Sumatera Utara |
2 | Sumatera Barat, Riau, Jambi |
3 | Kep. Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung |
8 | Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur |
15 | Kepulauan Riau |
Regional III
Zona | Wilayah |
---|---|
11 | Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara |
12 | Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah |
13 | Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat |
14 | Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur |
Apa Itu Fixed Wireless Access (FWA)?
Fixed Wireless Access (FWA) adalah teknologi internet tetap yang menggunakan sinyal nirkabel dari menara pemancar ke perangkat pengguna.
Keunggulannya:
- Pemasangan lebih cepat dibanding kabel fiber optik
- Efektif menjangkau wilayah sulit dijangkau kabel
- Menyediakan kecepatan hingga 100 Mbps di area yang sebelumnya minim akses internet
FWA berbeda dengan internet seluler karena hanya bisa digunakan di lokasi yang tercakup sinyal, bukan dibawa ke mana-mana.
Manfaat untuk Sulawesi Tenggara
Dengan ditetapkannya Sulawesi Tenggara sebagai salah satu zona prioritas dalam lelang frekuensi 1,4 GHz, masyarakat di provinsi ini diperkirakan akan merasakan sejumlah manfaat nyata:
- UMKM lebih mudah go digital – internet cepat memungkinkan pelaku usaha memasarkan produk secara online, mengakses platform e-commerce, dan memperluas jaringan bisnis.
- Pendidikan lebih siap mendukung pembelajaran daring – sekolah, kampus, dan lembaga riset dapat memanfaatkan akses internet berkecepatan tinggi untuk materi digital, kelas virtual, dan penelitian berbasis data.
- Layanan publik lebih efisien – pemerintah daerah dapat memperkuat e-government, layanan administrasi online, serta komunikasi internal antar-instansi.
- Masyarakat umum menikmati akses internet terjangkau – dengan layanan Fixed Wireless Access (FWA) 100 Mbps, warga di Sultra memiliki pilihan koneksi cepat tanpa harus menunggu infrastruktur kabel fiber.
Secara keseluruhan, hadirnya internet 100 Mbps berbasis FWA di Sulawesi Tenggara menjadi langkah strategis percepatan transformasi digital. Hal ini diharapkan membuka akses yang lebih inklusif dan merata, serta mendorong pertumbuhan ekonomi, pendidikan, dan layanan publik yang lebih modern.